Sholat dhuha cuma dua rakaat
qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat, itu pun sambil terkantuk-kantuk.

Sholat lima waktu?
Sudah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek-pendek pula...
Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah,
Dilipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu.
Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudah shalat wajib.
Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan: "Kalau tidak terlambat" atau "Asal nggak bangun kesiangan".
Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?

Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah.
Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya.
Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap....
Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka.

Ketika adzan berkumandang, segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas,
menuju sumber panggilan, kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.

Baca Qur'an sesempatnya, tanpa memahami arti dan maknanya
apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya.
Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar.
Padahal tanda-tanda orang beriman itu adalah ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlah hatinya.
Hanya satu dua lembar ayat yang sempat dibaca sehari, itu pun tidak rutin. Kadang lupa, kadang sibuk, kadang malas.
Yang begini ngaku beriman?
Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah yang menahan nafas mereka ...
untuk meredam getar yang menderu saat membaca ayat-ayat Allah.
Sesekali mereka terhenti, tak melanjutkan bacaannya ketika mencoba menggali makna terdalam ....
dari sebaris kalimat Allah yang baru saja dibacanya.

Tak jarang mereka hiasi mushaf di tangan mereka dengan tetes air mata.
Setiap tetes yang akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa mereka
jatuh karena....
lidah-lidah indah yang melafazkan ayat-ayat Allah
dengan pemahaman dan pengamalan tertinggi

Bersedekah jarang, begitu juga infak.
Kalau pun ada, itu pun dipilih mata uang terkecil yang ada di dompet.
Syukur-syukur kalau ada receh.
Berbuat baik terhadap sesama juga jarang,
paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti sosial,
yah hitung-hitung ikut meramaikan.
Sudahlah jarang beramal, amal yang paling mudah pun masih pelit, senyum.
Apa sih susahnya senyum?
Kalau sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikan dan Kasih Allah?

Rasulullah adalah manusia yang paling dirindui, senyum indahnya,
tutur lembutnya, belai kasih dan perhatiannya, juga pembelaannya bukan
semata miliki Khadijah, Aisyah, dan istri-istri beliau yang lain.
Juga bukan teruntuk Fatimah dan anak-anak Rasulullah lainnya.
Ia senantiasa penuh kasih dan tulus terhadap semua yang dijumpainya...
bahkan kepada musuhnya sekali pun.
Ia juga mengajarkan para sahabat untuk berlomba
beramal shaleh, berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya.

Setiap hari ribut dengan tetangga. Kalau bukan sebelah kanan ....
ya, tetangga sebelah kiri.
Seringkali masalahnya cuma soal sepele dan remeh remeh,
tapi permusuhan bisa berlangsung berhari-hari,
kalau perlu ditambah sumpah tujuh turunan.
Waktu demi waktu dihabiskan untuk menggunjingkan aib dan kejelekan
saudara sendiri.

Detik demi detik dada ini terus jengkel...
setiap kali melihat keberhasilan orang dan berharap orang lain celaka ...
atau mendapatkan bencana.
Sudah sedemikian pekatkah hati yang tertanam dalam dada ini?
Adakah pantas hati yang seperti ini bertemu dengan Allah dan Rasulullah kelak?

Wajah indah Allah dijanjikan akan diperlihatkan hanya kepada
orang-orang beriman yang masuk ke dalam surga Allah kelak.
Tentu saja mereka yang berkesempatan hanyalah para pemilik wajah indah pula.
Tak inginkah kita menjadi bagian kelompok yang dicintai Allah itu?
Lalu kenapa masih terus bermuka masam terhadap saudara sendiri?

Dengan adik tidak akur, kepada kakak tidak hormat. Terhadap orang tua
kurang ajar, sering membantah, sering membuat kesal hati mereka,
apalah lagi mendoakan mereka, mungkin tidak pernah.
Padahal mereka tak butuh apa pun ... selain sikap ramah penuh kasih
dari anak-anak yang telah mereka besarkan dengan segenap cinta.
Cinta yang berhias peluh, air mata, juga darah.
Orang-orang seperti kita ini, apa pantas berharap surga Allah?
Dari ridha orang tua lah, ridha Allah diraih.
Kaki mulia ibu lah yang disebut-sebut tempat kita merengkuh surga.
Bukankah Rasulullah yang tak ber-ibu memerintahkan untuk berbakti
kepada ibu, bahkan tiga kali beliau menyebut nama ibu sebelum kemudian
nama Ayah?
Bukankah seharusnya kita lebih bersyukur saat ......
masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup, kaki mulia tempat bersimpuh,
dan wajah teduh yang teramat hangat dan menyejukkan?

Karena begitu banyak orang-orang yang tak lagi mendapatkan kesempatan itu.
Ataukah harus menunggu Allah memanggil orang-orang terkasih itu...
hingga kita baru merasa benar-benar membutuhkan kehadiran mereka?
Jangan tunggu penyesalan. .....

Bagaimanakah sikap kita ketika bersimpuh di pangkuan orang tua ....
ketika iedul Fitri yang baru berlalu ....???
Apakah hari itu....hanya hari biasa yang dibiarkan berlalu tanpa makna.........???
Apakah siang harinya....kita sudah mengantuk... .dan akhirnya tertidur lelap...?

Apakah kita merasa sulit tuk meneteskan air mata...??? atau bahkan
kita menganggap cengeng..... .??? sampai sekeras itukah hati kita....???

Ya...Allah ya Rabb-ku..... .jangan Kau paling hati kami menjadi
hati yg keras......, sehingga meneteskan air matapun susah.......
merasa bersih...... merasa suci.... merasa tak bersalah.... ..merasa tak
butuh orang lain...... merasa modernis.... .dan visionis.........
Padahal dibalik cermin masa depan yang kami banggakan... ..
terlukis bayang hampa tanpa makna.....dan kebahagiaan semu penuh ragu.....

Astaghfirullaah
Yaa Allah...ampunilah segenap khilaf kami.
Aamiin
Bila kamu mengeluh tentang menu makanan,lihatlah diluar sana,masih banyak yg mengais sampah sisa makanan untuk sekedar pengganjal lapar..
Bila kamu terjebak kemacetan dijalan, Janganlah marah,
Sebab masih banyak orang di Dunia ini yang tidak pernah naik mobil seumur hidupnya.

Bila kamu berhadapan dengan masalah di tempat kerja, 
Berpikirlah bahwa masih banyak orang yang menganggur bertahun2 tanpa pekerjaan.

Bila kamu sedih karena hubungan keluarga, pikirkanlah orang2 yang belum pernah merasakan mencintai dan dicintai. 

Bila kamu merasa bosan dengan akhir minggu, pikirkanlah orang2 yang harus lembur siang malam tanpa libur utk menghidupi keluarga & anak2nya.

Bila kendaraanmu mogok & mengharuskan kamu berjalan kaki, 
Janganlah marah, 
Pikirkanlah orang2 cacat yang sangat ingin merasakan berjalan diatas kaki sendiri. 

Bila kamu melihat dicermin rambutmu mulai beruban,
Janganlah bersedih, 
sebab mempunyai rambut hanyalah merupakan impian bagi orang2 yang dalam perawatan Kemoterapi.

Bila kamu merenungi makna hidupmu di Dunia ini & merenungi apa tujuan hidup mu ini ? 
Bersyukurlah O:) 
karena banyak orang yang tidak punya kesempatan hidup yang cukup lama untuk merenungi hidup mereka.
Maka..Nikmat mana lagi yg engkau dustakan..
Bersyukurlah...semoga kita termasuk orang-orang yg bersyukur..

Tah kitu...
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu…..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Papa telah menyelesaikan tugasnya….
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal…
Puasa nincak lilikuran.mangsa panon poe keur manceran,ngajejedag, panas kacida. Lawang asup Bungaok Indah Plaza, hiji mol dipuseur dayeuh Bojong Kenyot unggal panta reuteum ku jalma ngadon nariis. Sungutna calangap kawas jaer kasaatan, ngiceupna sabedug sakali. Diantara nu balawiri kalalar sapasang wanoja, pakeana pungsat boleklak, ngambeng es krim, meh unggal detik dilamotan. Sakur jalma nu nempo sing balieur miceun beungeut bari sing kecewis kieu “Ih asa teu boga ka adeuh!” 

Kuliwed kapipir mol, ngaderet baramaen raranggah marenta sedekah, meberkeun ladang amal. Deretana parat ka jongko es teler jeung tukang baso anu bangkuna geus heurin, pajubel kunu jarajan. “Keun we nya! Pan urang mah keur M!” Ceuk nu lintuh bayuhyuh bari nyaleuhak murak jendil baso. “Em….mang!” Tembal baturna bari kutap ketap, hayang deui nambah . Kitu deui diwarung “ma ocoh” geus kawas sasari deui, rebun rebun keneh hidangan geus ngarebul. Ngan saeutik nu beda, warungna dikekeben ku samping kebat,. Maksudna mah meh teu negrak teuing. Najan dibunian, ari geus tengah poe mah, atra pisan pasolengkrahna suku anu keur saur kabeurangan, ditambah tongtrangna sora sendok jeung piring paaradu.

Nincak poe lilikuran, loba nu geus giung, teu walakaya nahan pibataleun, sing jarungkel Kara O. Teu cara basa saur munggaran sakitu sumangetna, ngabelaan bagadang da bisi kabeurangan. Nyutik kejona ge bedas, ampir tilu jungkelan, da nu disanghareupan teh semur jengkol jeung pais gurame. Beuki nyerelek ka lebaran godaan beuki kedeplik, saur beuki kaleked, najan alarem hape jeung beker sing kirining ngahudangkeun, jongjon we teu galider, malahan tambah nyegrek. Rajeun ngalilir ngan ukur cupu capa ka nu sing kirining, terus dipangpengkeun hiji hiji. 

Hawa lebaran geus karasa bayeungyang, nu diomongkeun teu jauh ti THR, baju lebaran, resep kueh, jeung nangtukeun poean mudik. Teu saeutik oge nu sura seuri sorangan bari ngorobet amplop gajihan , kandelna beda tisasari, rada ampeg, lantaran dihijikeun jeung THR oge bonus taunan. Kitu deui anu ditransfer polahna teu jauh beda. Sabalikna aya oge nu senggah nyanghareupan lebaran teh, ngaharep anu pamohalan, ngaharep rejeki tilangit atawa ngaharep meunang kuis di tipi, bari jeung tara rajin sms. Tungtungna ngan ukur bisa murukusunu bari humandear kawas kieu “Cik atuh lebaran teh diundur dua bulan deui mah, meh santek teuing yeuh!” Aya aya wae! 
Wahai Kekasih

Kenapa wajah ini bisa menoleh ke kanan kiri

sehingga ada kebebasan bagiku

untuk tidak menatap Wajah-Mu

lurus-lurus di hadapanku

...

Wahai Keindahan Sejati

Kenapa kedua biji mata ini

bisa berputar-putar liar melihat sekitar

sehingga keindahan semu menjebakku

untuk tak selalu memandangi-Mu

...

Wahai Sang Maha Merdu

Kenapa pula telinga ini terbuka

untuk segala suara dari berbagai arah

Padahal Suara-Mu adalah Keindahan

yang membuat jiwaku selalu rindu

...

Wahai Penebar Aroma

Aroma-Mu berpusaran di seluruh penjuru

Tapi kenapa penciumanku

tak selalu menangkap Aroma-Mu

dan selalu saja mencari aroma-aroma baru

yang menipu

...

Wahai Segala Rasa

Engkau terus berkecamuk dalam jiwa

tapi kenapa seringkali aku tak mengenali-Mu

Sedih, Gembira, Duka dan Bahagia

adalah Engkau Sendiri

yang sedang menampakkan Diri

Tapi perasaanku tetap saja terpaku pada diriku

Bukan Diri-Mu

...

Wahai Sang Maha Pintar dan Maha Bijaksana

Segala ilmu bertebaran di alam semesta

Terhampar di langit dan di bumi

Meresap dalam segala gerak tiada henti

Menyatu dalam perjalanan waktu yang terus melaju

Melekat dalam struktur-struktur alam yang sangat memukauku

Berkelindan di untaian peristiwa yang terus berkejaran

Membelit di segala kerumitan

Memancar dalam cahaya di atas cahaya

yang terus menerangi alam semesta

Memagut ketat dalam balutan kegelapan

yang membingkai segala

...

Wahai Dzat Yang Maha Meliputi Segala

Ke mana lagikah aku mesti menghadapkan wajahku

karena ternyata ke mana pun aku menghadap

selalu berhadapan dengan-Mu

Tak ada lagi peluang bagiku

untuk tidak selalu bersama-Mu

dalam segala kualitas kekhusyu'kanku


Apakah ada diantara Anda yg memiliki profesi seorang guru,dosen, atau pengajar ? Pd saat Anda menguji anak didik Anda dlm sebuah tes, sy yakin bhw ketika Anda memberikan pertanyaan, Anda pastinya sdh memiliki jawabannya juga. Tidak mungkin Anda memberikan soal kpd mereka sementara Anda sendiri tidak tahu jawaban dari soal yg Anda berikan tsb.

Hal yg sama berlaku pd sebuah pabrik pembuatan gembok. Mereka tdk hanya menciptakan gembok, tp juga membuat kunci utk setiap gembok tsb. Bayangkan betapa konyolnya jika mrk hanya jual gembok tanpa anak kunci.

Dua analogi sederhana di atas kiranya memberikan pencerahan kpd kita bhw hal yg sama Tuhan lakukan dlm hidup kita. Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, maka sesungguhnya Dia sdh punya jawaban utk persoalan tsb. Tuhan tdk pernah membiarkan kita mengalami persoalan yg tak terpecahkan atau masalah yg tdk ada jalan keluarnya. Tuhan menyediakan kunci utk setiap pergumulan hidup yg kita alami.

Tuhan tdk hanya menyediakan jawaban atau kunci utk setiap masalah yg kita alami, tetapi Dia jg bijak dlm mengukur kemampuan dan kapasitas kita dlm menanggung persoalan. Tuhan tdk akan pernah memberikan soal yg melebihi kemampuan kita. 

Bukankah seorang guru tdk akan memberikan soal kelas VI unt anak yg masih kelas 1 ? Jika seorang guru saja bisa demikian bijak dlm menakar kemampuan kita, apalagi Tuhan ? 

Melalui kebenaran ini kita diingatkan agar jgn sampai menjadi orang yg mudah mengeluh dan merasa persoalan yg kita alami sgt berat dan tak tertanggungkan. Jangan juga kita menjadi orang yg mudah putus asa krn berpikir masalah kita tdk ada jalan keluarnya. Ingatlah bhw ada soal berarti ada jawaban, ada gembok berarti ada kuncinya.

Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, Dia sudah menyediakan kunci jawabannya.
Sukses itu sederhana,
sukses tidak ada hubungan
dengan menjadi kaya raya,
sukses itu tidak
serumit / serahasia seperti kata
kiyosaki / tung desem waringin /
the secret.
Sukses itu tidak perlu
dikejar.
SUKSES adalah ANDA!
karena kesuksesan terbesar ada
pada diri Anda sendiri...

Bagaimana Anda tercipta dari
pertarungan jutaan sperma
untuk membuahi 1 ovum,
itu adalah sukses pertama
Anda!

Bagaimana Anda bisa lahir
dengan anggota tubuh sempurna
tanpa cacat,
itulah kesuksesan Anda
kedua...

Ketika Anda
ke sekolah bahkan bisa
menikmati studi S1,
di saat tiap menit ada 10
siswa drop out karena tidak
mampu
bayar biaya sekolah,
itulah sukses Anda ketiga...

Ketika Anda bisa bekerja di
perusahaan ,di saat yg sama 46 juta orang menjadi
pengangguran,
itulah kesuksesan Anda
keempat...

Ketika Anda masih bisa makan
tiga kali sehari,
di saat ada 3 juta orang
mati kelaparan setiap bulannya
itulah kesuksesan Anda yang
kelima...

Sukses terjadi setiap hari,
Namun Anda tidak pernah
menyadarinya. 

Sukses selalu dibiaskan oleh
penulis buku laris
supaya bukunya bisa terus2an
jadi best seller,
dengan membuat sukses menjadi
hal yg rumit dan sukar
didapatkan.. .
Sukses tidak melulu soal
harta, rumah mewah, mobil sport,
jam Rolex, pensiun muda,
menjadi pengusaha,
punya kolam renang/helikopter,
punya istri cantik / suami yang gagah 
& resort mewah di Karibia...

Sukses sejati adalah: 
"Hidup dengan Penuh Syukur". Syukuri hidupmu niscaya anda hidup bahagia..
Have a great day..

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

MY LIFE

MY LIFE

Popular Posts