Malam ini kubuat serangkaian kata cinta ini untukmu…

Kekasih hatiku…
Taukah engkau kebahagiaanku adalah saat saat bersamamu…
Taukah engkau stiap waktu bersamamu adalah keindahan bagiku…
Taukah engkau tidak akan ada yg bisa mengalahkan cinta
yg telah engkau berikan kepadaku..

Smua itu
sangat berarti untukku..
Smua itu
sangat berharga untukku..
Smua itu adalah anugerah terindah untukku…

Demi nama cinta kupersembahkan cinta ini lebih dari apapun ddunia ini..
Demi nama cinta kupersembahkan sedalam dalamnya hatiku…

cinta ini akan slalu aku berikan untukmu seumur hidupku
sampai akhir nafasku aku akan slalu mengatakan aku sangat mencintaimu…
Sungguh Kumencintaimu karena Allah……

Sayangku…
Terimakasih slama ini sudah menerima segala kekuranganku…
Setiap hari kau berikan aku merasakan hangatnya cinta
selayaknya matahari yg mengunjungi bumi dstiap pagi dan siang…
Setiap hari kau berikan sinar dhatiku
seperti bintang dan rembulan yg slalu berpendar dlangit malam…

Engkaulah penjaga hatiku…
Engkaulah penyejuk jiwaku…
Engkaulah cintaku….

smoga kita selalu dalam RidhoNya dan selalu diberikan
kebahagiaan dunia akhirat……Maafkan atas sgala kekuranganku slama ini…

Untuk Suamiku
Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.
Istri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah,
Apalagi secantik Zulaikha.
Justru Istrimu hanyalah wanita akhir jaman,
Yang punya cita-cita,
Menjadi Sholehah....
Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Istri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Istri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Istri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Istri adalah murid, Kamu mursyidnya,
Istri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya.
Saat Istri menjadi madu, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya istri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.
Pernikahan atau perkawinan,
Mengisyafkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari ridho Allah SWT.
Karena memiliki istri yang tidak sehebat mana,
Justru ......
Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Rasullulah,
Pun bukan pula sayyidina Ali Karamallahhuwajhah,
Cuma suami akhir zaman,
Yang berusaha menjadi soleh...
Amin.
----
Untuk Istriku
Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.
Suami yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Muhammad saw,
Tidaklah setaqwa Ibrahim as,
Pun tidak setabah Ayub as,
Ataupun segagah Musa as,
Apalagi setampan Yusuf as.
Justru Suami hanyalah pria akhir jaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang Sholeh....
Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah nahkoda kapal, Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal, Kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat suami menjadi raja, Kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya suami masinis yang lancang, Sabarlah memperingatknnya.
Pernikahan atau perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari ridho Allah SWT.
Karena memiliki istri yang tidak segagah mana,
Justru ......
Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga,
Pun bukan pula Hajar, yang begitu setia dalam sengsara.
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi solehah...
Amin.

Aya nu ngurunyung na jero dada
Teu béja ti anggalna, teu wakca saméméhna, begitu ujug-ujug.
Tuluy ngalékéték ku tungtung hinis, sérését..sérését, ngagambar impian.
Meni aya ku anteng. Teu wasa ngagareuwahkeun.
ukur bisa seuri, ukur bari ceurik
.. Seuri. Seuri maur...

*nyusutan cimata ku kanébo





    *

      Kemana kau s’lama ini
     Bidadari yang kunanti
      Kenapa baru sekarang
      Kita dipertemukan

      Sesal tak ‘kan ada arti
      Karna semua t’lah terjadi
      kini kau tlah menjalani
      Sisa hidup dengannya

      Reff:
      Mungkin salahku… Melewatkanmu…
      Tak mencarimu… Sepenuh hati…
      Maafkan aku…

      Kesalahanku… Melewatkanmu…
      Hingga kau kini… Dengan yang lain…
      Maafkan aku…

      Jika berulang kembali
      Kau tak akan terlewati
      Segenap hati kucari
      Dimana kau berada

      Walau ku terlambat
      Kau tetap yang terhebat
      Melihatmu… Mendengarmu…
      Kaulah yang terhebat



Bagimu yang terluka,



Tak semua apa yang kita mau, yang kita butuhkan kita dapati hari ini...
Pernah satu masa kita dibuat waktu begitu teguh dan yakin,
 atas sesuatu yang mengindahkan kehidupan....
dan dalam hitungan detik kadang semua hancur dan lantah begitu saja...
tahukah?

Karena sebuah keikhlasan itu, tidak sebatas ucapmu dan janjimu...
Allah lebih tahu,  bahwa kemenangan akan di dapatkan mereka yang mampu dan sanggup melewati segala ujian-NYA...
Bukankah SYURGA itu adalah tempat yang paling Sempurna?
Biarlah jika tak kau dapatkan di tempat yang fana ini...
Insya Allah akan kau terima dalam kekekalan di syurga-NYA...
Dan sekarang tanamkanlah kebaikkan, karena kau sendiri yang akan menuainya...


keikhlasan itu tidak terucap, 
" aku sudah mengikhlaskannya....., aku ikhlas kok kalau dia bgitu..., dan bla bla blaa..." 


soal IKHLAS itu tidak bisa diucapkan, dan paling enggan untuk dibicarakan, 
karena ia begitu "ikhlas" sehingga "keluar dari biasaannya" ,
Hingga......hanya menjadi dia dan PEMILIK HATINYA yang Mengetahui. 

************************************************************************


 



semua tak lagi dapat bersuara... ketika telaah dari sebuah pengertian musti tercerna bait demi baitnya...


baris - baris risau menjuntai dengan sendirinya...
bukan...., bukan karena ketakutan ia mengungkung kenyataaan yg ada di depannya

tentang hujan... 
membawa sebuah kerinduan yang terlalu lama... tersimpan...
membisikkan kepiluan, 


ketidak hadiran sebuah keutuhan,

ingin ku tulis perih itu dalam genang airnya...
agar semua cepat terbasuh dengan basah rintiknya...


seperti hati seorang perempuan...

andai semua lelaki tahu, 

bahwa hati wanita sungguh luas dengan kemaafan...
apakah masih ada dusta yg ia bagi?
sekalipun beralasan untuk sebuah "kebahagiaan"...

kebenaran bukan dengan dusta putih,
melainkan hanya dengan dasar "kejujuran"...
pahit yg sebagai perjuangan bahkan pengorbanan dan bertujuan "keikhlasan...."

...........................................................

Hujan,
semua tak lagi dapat bersuara... ketika telaah dari sebuah pengertian musti tercerna bait demi baitnya...


baris - baris risau menjuntai dengan sendirinya...
bukan...., bukan karena ketakutan ia mengungkung kenyataaan yg ada di depannya
karena ini tentang duka yang lekas kan ku kemas ketika rintik hujan mulai berpenghujung senja...

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

MY LIFE

MY LIFE

Popular Posts