Untukmu...

Bagimu yang terluka,



Tak semua apa yang kita mau, yang kita butuhkan kita dapati hari ini...
Pernah satu masa kita dibuat waktu begitu teguh dan yakin,
 atas sesuatu yang mengindahkan kehidupan....
dan dalam hitungan detik kadang semua hancur dan lantah begitu saja...
tahukah?

Karena sebuah keikhlasan itu, tidak sebatas ucapmu dan janjimu...
Allah lebih tahu,  bahwa kemenangan akan di dapatkan mereka yang mampu dan sanggup melewati segala ujian-NYA...
Bukankah SYURGA itu adalah tempat yang paling Sempurna?
Biarlah jika tak kau dapatkan di tempat yang fana ini...
Insya Allah akan kau terima dalam kekekalan di syurga-NYA...
Dan sekarang tanamkanlah kebaikkan, karena kau sendiri yang akan menuainya...


keikhlasan itu tidak terucap, 
" aku sudah mengikhlaskannya....., aku ikhlas kok kalau dia bgitu..., dan bla bla blaa..." 


soal IKHLAS itu tidak bisa diucapkan, dan paling enggan untuk dibicarakan, 
karena ia begitu "ikhlas" sehingga "keluar dari biasaannya" ,
Hingga......hanya menjadi dia dan PEMILIK HATINYA yang Mengetahui. 

************************************************************************


 



semua tak lagi dapat bersuara... ketika telaah dari sebuah pengertian musti tercerna bait demi baitnya...


baris - baris risau menjuntai dengan sendirinya...
bukan...., bukan karena ketakutan ia mengungkung kenyataaan yg ada di depannya

tentang hujan... 
membawa sebuah kerinduan yang terlalu lama... tersimpan...
membisikkan kepiluan, 


ketidak hadiran sebuah keutuhan,

ingin ku tulis perih itu dalam genang airnya...
agar semua cepat terbasuh dengan basah rintiknya...


seperti hati seorang perempuan...

andai semua lelaki tahu, 

bahwa hati wanita sungguh luas dengan kemaafan...
apakah masih ada dusta yg ia bagi?
sekalipun beralasan untuk sebuah "kebahagiaan"...

kebenaran bukan dengan dusta putih,
melainkan hanya dengan dasar "kejujuran"...
pahit yg sebagai perjuangan bahkan pengorbanan dan bertujuan "keikhlasan...."

...........................................................

Hujan,
semua tak lagi dapat bersuara... ketika telaah dari sebuah pengertian musti tercerna bait demi baitnya...


baris - baris risau menjuntai dengan sendirinya...
bukan...., bukan karena ketakutan ia mengungkung kenyataaan yg ada di depannya
karena ini tentang duka yang lekas kan ku kemas ketika rintik hujan mulai berpenghujung senja...

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

MY LIFE

MY LIFE

Popular Posts